SuaraGarut.id - Hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Garut mengakibatkan bencana pergeseran tanah di Kampung Citomo, Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Selain itu, pergeseran tanah tersebut mengeluarkan air bercampur minyak dengan aroma bau tak sedap.
Bencana ini pun, berdampak pada satu rumah milik warga. Selain itu, puluhan rumah lainnya terancam.
Kapolsek Cisompet resor Garut, AKP Hilman Nugraha mengatakan pergerakan tanah tersebut membuat satu rumah rusak berat dan puluhan rumah lainnya terancam.
Baca Juga:Dilelang Murah! Pemprov DKI Bakal Obral 417 Bus Transjakarta dalam Kondisi Rusak
"Awal mulai ada pergerakan pada pertengahan Februari. Sampai sekarang pergerakan tanahnya makin meluas. Satu rumah rusak berat, puluhan lainnya terancam," kata Kapolsek Cisompet, Rabu (8/3/2023).
Hilman melanjutkan, selain itu pergerakkan tanah pun mulai merusak infrastruktur lainnya seperti jalan.
"Tadinya jalan ke Kampung Citomo bisa dimasuki kendaraan roda empat. Namun sekarang sudah makin menyempit hingga tidak bisa lagi diakses," ungkapnya.
Namun sekarang ada fenomena baru keluarnya air bercampur minyak dengan bau tak sedap.
Pergerakkan tanah tersebut, kata dia, memiliki kedalaman 3 meter dengan lebar 20 centimeter sementara panjangnya terus bertambah.
"Panjangnya hampir tiap hari terus bertambah hingga mengancam 25 rumah penduduk lainnya di lokasi tersebut," ucapnya.
Hilman mengaku telah melaporkan kondisi tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Garut harapannya agar segera mendapatkan penanggulangan.(*)