SuaraGarut.Id - Jumlah warga Garut yang positif terpapar virus difteri, mencapai 13 orang hingga Selasa (14/3/2023).
Kemudian, sejumlah warga Garut yang berstatus suspek terpapar difteri masih menjalani isolasi.
Itulah progres penanganan kasus KLB 9Kejadian Luar Biasa) difteri di Garut.
Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliana, kondisi 13 yang positif terpapar virus difteri ini sudah membaik dan berangsur pulih.
Baca Juga:Penyebab Kematian Dokter Spesialis Paru di Papua Masih Didalami, Polisi Klaim Tunggu Hasil Autopsi
"Usia mereka beragam, 25 tahun, ada yang 45 tahun, ada yang baru 1 tahun. Saat ini kondisinya sudah membaik bahkan ada yang sudah pulang ke rumah," ungkap Leli kepada wartawan, Selasa (14/3/2023).
Disampaikan juga, untuk mencegak penularan virus difteri, Pemkab Garut terus mengintensifkan vaksinasi.
Leli menjelaskan, sampai saat ini vaksinasi sudah menyaar 6.427 jiwa lebih dari total target 11.277 jiwa.
"Dengan kata lain vaksinasi sudah mencapai 57,32 persen," ungkapnya.
"Kami akan terus mengintensifkan vaksinasi difteri hingga target 100 persen. Targetnya, sebelum puasa sudah tuntas," ujar Leli lagi.
Baca Juga:Stres Ditangkap Polisi, Ammar Zoni Tidak Mau Mandi
Vaksinasi hingga hari ini diutamakan di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan.
Vaksinasi pun diutamakan menyasar usia 2 bulan sampai dengan 15 tahun, meskpun semua usia sebenarnya harus dilakukan dilakukan vaksinasi.
Pemkab Garut menetapkan kasus difteri sebagai KLB pada Februari 2023 lalu. Awalnya ada tujuh warga meninggal akibat virus tersebut. Kemudian jummlah warga yang meninggal bertambah menjadi delapan orang.***