SuaraGarut.id - Harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) di tingkat pengecer mencapai Rp.30 ribu per tabung saat ramadan membuat warga mengeluh.
Padahal, Pemkab Garut hanya menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Rp.16.000 menjadi Rp.19.500 atau kenaikan Rp.3.500 per tabung.
Untuk mengantisipasi kenaikan di atas HET, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengimbau warga agar membeli LPG 3 Kg di pangkalan.
"Saya sarankan kepada warga belinya di pangkalan. Agar harganya Rp.19.500 kalau di eceran bisa sampai Rp.30 ribu," ungkap Bupati, di Lapang Setda, Garut, Jawa Barat, Senin (27/3/2023).
Baca Juga:Kedapatan Membawa Bubuk Mercon Seberat 11 Kg, Dua Pemuda Asal Mlati Diamankan
Bupati mengatakan, harga di tingkat eceran bisa 50 persen lebih mahal ketimbang di pangkalan.
"Kalau di eceran tergantung keserakahan penjualnya. Bisa sampai lebih dari 50 persen harga awal," ujarnya.
Bupati mengaku, saat ini jumlah pangkalan di Kabupaten Garut sudah tersebar sebanyak 1.400 pangkalan untuk melayani warga.
"Jadi langsung saja ke pangkalan yang sudah tersebar di Garut ada 1.400 pangkalan," ungkapnya.
Tiap pangkalan, kata Rudy, menyediakan lebih dari 1000 tabung. Jadi stoknya banyak jangan takut kehabisan.
Baca Juga:4 Dampak Sedentary Lifestyle Bagi Kesehatan, Jangan Suka Rebahan!
"Aturannya harga Rp.19.500 di pangkalan bukan di pengecer. Jadi baiknya warga beli di pangkalan saja," pungkasnya.(*)