Bacok Dua Warga Pameungpeuk Garut, Dadang Buaya Diganjar Hukuman 7 Tahun Penjara. Simak Motif dan Kronologi Lengkapnya

Dadang Buaya menjadi preman sekaligus residivis di Garut. Baru baru ini, Dadang Buaya melakukan pembacokan terhadap dua warga Pameungpeuk Garut. Karena ulahnya, kini Dadang Buaya terancam hukum 7 tahun penjara. Begini motif dan kronologinya.

Ivi D
Kamis, 27 April 2023 | 11:55 WIB
Bacok Dua Warga Pameungpeuk Garut, Dadang Buaya Diganjar Hukuman 7 Tahun Penjara. Simak Motif dan Kronologi Lengkapnya
Dadang Buaya saat digelandang ke Mapolres Garut. Usai bacok dua warga Pameungpeuk kini Dadang Buaya terancam hukuman 7 Tahun penjara.(Foto: Farhan/SUARA GARUT)

SUARA GARUT - Dadang Buaya, merupakan preman sekaligus residivis dari Garut Selatan yang sering meresahkan warga, akhirnya kembali menikmati sel tahanan Polres Garut.

Dalam konferensi pers yang dilakukan hari ini, Kapolres Garut AKBP. Rio Wahyu Anggoro SH.SIK mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari pelaku, Dadang Buaya telah melakukan tindakan premanisme sebanyak tiga kali.

Yang menghebohkan adalah kasus proses penyerangan markas Koramil Pameungpeuk beberapa waktu lalu.

Kejadian terkini adalah kasus penganiayaan terhadap dua orang R dan O di sekitar Pemeungpeuk arah Cibalong pada Selasa dini hari (25/4/2023).

Baca Juga:5 Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi Usia 0-3 Bulan, Atur Posisi Menyusui!

Sebagaimana informasi sebelumnya Dadang dibantu temannya Yusuf Sukroni mengendarai mobil dengan kencang dan ditegur oleh dua orang korban tersebut agar tidak menjalankan mobil dengan kencang.

Tak terima di tegur, Yusuf temannya Dadang turun dan langsung melakukan pemukulan.

Melihat terjadinya pemukulan, Dadang  mengikuti dan langsung melakukan pembacokan terhadap korban dengan golok kecil sehingga menyebabkan korban luka di bagian kepala dan tangan.

"Saya mendapat laporan dari Kapolsek Pameungpeuk di pagi harinya dan langsung memerintahkan Kapolsek agar dalam waktu 1x24 jam sodara Dadang agar menyerahkan diri," ujar Kapolres Garut, Kamis (27/4/2023).

"Jika dalam waktu 1x24 jam tidak menyerahkan diri, maka saya yang akan memimpin langsung penangkapan tersebut," lanjut Rio.

Baca Juga:Jokowi-Iriana Halal Bihalal ke Rumah Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Diisi Perbincangan Usai Pencapresan Ganjar

"Kemudian sekitar siang  sekitar pukul 14.00 Babinkamtibmas melaporkan bahwa Dadang Buaya akan menyerahkan diri," kata Rio.

Kapolres berterima kasih kepada pelaku atas kooperatifnya. Namun atas tindakan tersebut tetap dilakukan penangkapan dan penahanan selama 20 hari ke depan.

Menurut Kapolres Garut, sodara Dadang Buaya masih menjalani pembebasan bersyarat atas kasus sebelumnya.

Atas kasus tersebut ancaman yang dikenakan terhadap pelaku adalah pasal 170 dan atau pasal 351 KUHP dengan maksimal hukuman penjara 7 tahun, ditambah seperempat. Karena yang bersangkutan masih menjalani proses pembebasan bersyarat.

"Selama saya menjadi Kapolres Garut, saya akan menjadi garda terdepan dalam menciptakan keamanan dan ketertiban. Saya tidak akan pernah lelah menjadi penjaga dan pengayom masyarakat Garut  hukum," ujar Rio.

"Selama kurun waktu beberapa minggu terakhir ini pun, saya sudah menangani kasus premanisme hampi 10 kali," katanya.

"Saya meminta dan mengultimatum siapapun yang melakukan aksi premanisme jangan sekali-kali merusak tatanan ketertiban dan keamanan yang sudah tercipta di Garut,saya akan tindak tegas!" pungkasnya.(*)

Editor: Farhan

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Daerah

Terkini

Tampilkan lebih banyak