SUARA GARUT - Honorer teknis terus menyuarakan agar pemerintah dapat memperlakukan mereka seperti saat memberi kebijakan kepada guru, dan nakes.
Sayangnya, menurut mereka meski telah diberikan yang terbaik menjadi PPPK, namun tidak sedikit guru dan nakes malah memilih mundur dari seleksi.
Kabar mundurnya ribuan guru dan nakes dari tahapan seleksi PPPK, membuat pengurus Forum Honorer K2 Teknis Indonesia Andi Melyani Kahar tak habis fikir.
"Ingatlah menjadi honorer daerah itu diselimuti kekhawatiran diberhentikan kapanpun saat mereka mau," kata Sean sapaan akrab Andi Melyani Kahar dari JPNN.
Baca Juga:Kajol Bekali Driver Ojol Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Jakarta
Terlebih jika seseorang yang mundur dari seleksi ASN PPPK, maka nantinya mereka akan terblokir baik seleksi PPPK maupun PNS.
Pihaknya kata Sean, tetap berfikir positif, pasti Tuhan akan memberikan jalan terbaik bagi honorer teknis.
Mereka berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan seperti kepada guru dan nakes.
"Jika pemerintah memberikan afirmasi kepada honorer teknis pasti banyak yang lulus," ungkap Sean dikutip dari JPNN.
Menurutnya, guru saja bisa dites observasi, honorer teknis justru dihadapkan dengan pelamar umum.
Baca Juga:Daya Tarik Bukit Lintang Sewu, Suguhkan Potret Yogyakarta di Ketinggian
"Honorer K2 teknis minta bisa diseleksi observasi seperi pada guru dan nakes," kata Sean.
Sean mengaku sedih, terhadap sikap guru honorer dan nakes, telah diberikan afirmasi, saat proses DRH malah memilih mundur. (*)