SUARA GARUT - Ide membentuk marketplace yang disampaikan Menteri Nadim dalam Rapat di komplek Senayan Jakarta, sebagai talent pool tenaga guru dinilai kalangan guru ASN PPPK kurang pantas.
Dilansir garut.suara.com dari Republika, salah satunya seperti yang disampaikan Maryani PPPK Kota Bekasi, dirinya menilai gagasan Menteri Nadim merendahkan martabat guru.
"Istilah marketplace sepertinya tidak pantas," kata Maryani saat dihubungi Republika.
Menurutnya, materi yang memiliki latar belakang pengusaha, maka orientasinya akan ke bisnis guna mendapatkan untung.
Penyebutan istilah marketplace itu, seolah menganggap guru seperti barang dagangan.
Maryani menyoroti, latar belakang Menteri Nadim sebagai pengusaha, bukan sebagai pendidik.
Dikutip dari Republika, menurut Maryani, pandangan, pemikiran, dan persepsinya sangat berbeda.
Ketika marketplace diterapkan dalam dunia pendidikan, seperti terkesan ada transaksi jual beli didalamnya.
Rencana Mas Menteri kata Maryani dapat mencoreng dunia Pendidikan Indonesia.
"Padahal dunia pendidikan bukanlah dunia usaha, sehingga memang kurang pantas penggunaan istilah tersebut.