Guru ASN PPPK Daerah Ini Sebut Gagasan Marketplace Ala Menteri Nadim Dinilai Tidak Pantas, Begini Katanya

Penyebutan marketplace ala Menteri Nadim dalam pola perekrutan guru dinilai kalangan guru ASN PPPK kurang pantas.

Seno
Sabtu, 27 Mei 2023 | 10:30 WIB
Guru ASN PPPK Daerah Ini Sebut Gagasan Marketplace Ala Menteri Nadim  Dinilai Tidak Pantas, Begini Katanya
ilustrasi.Guru ASN PPPK Daerah Ini Sebut Gagasan Marketplace Ala Menteri Nadim Dinilai Tidak Pantas. (Foto: Tangkapan layar/ YouTube.DPR RI)

SUARA GARUT - Ide membentuk marketplace yang disampaikan Menteri Nadim dalam Rapat di komplek Senayan Jakarta, sebagai talent pool tenaga guru dinilai kalangan guru ASN PPPK kurang pantas.

Dilansir garut.suara.com dari Republika, salah satunya seperti yang disampaikan Maryani PPPK Kota Bekasi, dirinya menilai gagasan Menteri Nadim merendahkan martabat guru.

"Istilah marketplace sepertinya tidak pantas," kata Maryani saat dihubungi Republika.

Menurutnya, materi yang memiliki latar belakang pengusaha, maka orientasinya akan ke bisnis guna mendapatkan untung.

Baca Juga:Tidak Tau Malu, Pihak SMAN 6 Garut Menyangkal Telah Menahan Ijazah Milik Siswa Tidak Mampu Hingga Hilang

Penyebutan istilah marketplace itu, seolah menganggap guru seperti barang dagangan.

Maryani menyoroti, latar belakang Menteri Nadim sebagai pengusaha, bukan sebagai pendidik.

Dikutip dari Republika, menurut Maryani, pandangan, pemikiran, dan persepsinya sangat berbeda.

Ketika marketplace diterapkan dalam dunia pendidikan, seperti terkesan ada transaksi jual beli didalamnya.

Rencana Mas Menteri kata Maryani dapat mencoreng dunia Pendidikan Indonesia.

Baca Juga:Sinopsis My Lovely Liar, Drama Baru Kim So Hyun, Hwang Minhyun dan Yoon Ji On

"Padahal dunia pendidikan bukanlah dunia usaha, sehingga memang kurang pantas penggunaan istilah tersebut.

Sementara Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), mengaku merasa khawatir dengan penggunaan diksi marketplace dapat mendegradasi guru, menjadi sekadar barang dagangan.

Menggunakan istilah marketpalace atau lokapasar, membuat kedudukan guru dinilai menjadi makin tidak terhormat. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak