SBY Tanggapi Unggahan Denny Indrayana Soal Pileg Tertutup, Tapi Lebih Sorot Soal Moeldoko

SBY menanggapi serius cuitan Denny Indrayana terkait kemungkinan PK Moeldoko terhadap Partai Demokrat dikabulkan MA. Menurut SBY jika ini benar-benar serius akan menjadi berita sangat buruk dan tak masuk akal sehat.

Ivi D
Selasa, 30 Mei 2023 | 08:50 WIB
SBY Tanggapi Unggahan Denny Indrayana Soal Pileg Tertutup, Tapi Lebih Sorot Soal Moeldoko
Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (Foto: Instagram @pdemokrat)

SUARA GARUT - Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi serius cuitan Denny Indrayana terkait sistem pemilu proporsional tertutup. SBY juga mengomentari soal gugatan KSP Moeldoko yang ingin merebut Partai Demokrat.

Melansir cuitan SBY di Twitter @SBYudhoyo, Presiden ke 6 sekaligus ketua majelis tinggi Partai  Demokrat itu mengaku sangat tertarik dengan bocoran putusan MK yang disampaikan Denny Indrayana.

"Menarik yg disampaikan Prof Denny Indrayana melalui twitnya ttg informasi bakal ditetapkannya Sistem Proporsional Tertutup oleh MK dlm Pemilu 2024," tulis SBY.

Selain itu SBY juga langsung menulis sendiri terkait kemungkinan Demokrat diambil alih Moeldoko.

Baca Juga:Viral Rombongan Biksu Thailand Jalan Kaki ke Borobudur Malah Diejek Botak, Padahal Punya Makna Mendalam

"Juga menarik, mengait PK Moeldoko di MA yg digambarkan Partai Demokrat sangat mungkin diambil alih Moeldoko *SBY*," demikian bunyi cuitan SBY di dinding Twitternya.

SBY menyatakan jika apa yang disampaikan oleh Denny Indrayana adalah 'reliable' maka ini akan menjadi isu besar dalam dunia politik Indonesia.

SBY mempertanyakan kegentingan dan kedaruratan macam apa sehingga sistem pemilu yang diubah ke tertutup, sementara daftar calon sementara (DCS) sudah diserahkan ke KPU.

"Pergantian sistem Pemilu di tengah jalan akan menimbulkan "chaos" politik," ujarnya.

Sementara terkait isu pengambilalihan Partai Demokrat oleh KSP Moeldoko,SBY mengatakan ini adalah berita sangat buruk.

Baca Juga:Kuota Terbatas! Harga Tiket Timnas Indonesia vs Argentina Dijual Mulai Rp 600 Ribu

"Tadi malam saya menerima telpon dari mantan menteri yang sampaikan pesan politisi senior bukan partai demokrat berkaitan PK Moeldoko," kata SBY.

"Pesan ini juga kerap saya terima. Jangan-jangan ini serius bahwa demokrat akan diambil alih?" ujarnya.

"Berdasarkan "akal sehat" sulit diterima PK Moeldoko dikabulkan MA karena sudah 16 kali pihak KSP Moeldoko kalah di pengadilan," ungkap SBY melanjutkan.

"Kalo ini terjadi, info adanya tangan-tangan politik untuk ganggu demokrat agar tak bisa ikuti pemilu 2024 barangkali benar. Ini berita yang sangat buruk," ungkapnya.

"Indonesia bukan negara "predator" (yg kuat memangsa yg lemah) serta tak anut hukum rimba ~ yg kuat menang, yg lemah selalu kalah," ujarnya geram.

Pada akhir cuitannya, SBY berpesan kepada seluruh kader Partai Demokrat di tanah air agar terus mengikuti perkembangan PK Moeldoko di MA sambil memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Jika keadilan tak datang, kita berhak memperjuangkannya secara damai dan konstitusional *SBY*," pungkas SBY.(*)

Editor: Firman

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak