SUARA GARUT - Aksi nyawer duit yang dilakukan bakal caleg Partai Nasdem Kabupaten Garut di halaman Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut pada 11 Mei 2023 berujung manis.
Pasalnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Garut menilai tak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Partai Nasdem Garut dalam aksi saweran tersebut.
Ketua Bawaslu Kabupaten Garut, Ipa Hafsiah, menuturkan tak ada unsur pelanggaran atau politik uang yang dilakukan bacaleg Nasdem di halaman KPU Garut tersebut.
"Aksi nyawer yang dilakukan di halaman KPU saat atraksi dodombaan ketika mendaftarkan caleg tidak bisa dijadikan temuan sebagai pelanggaran pemilu," ujar Ipa saat melakukan konferensi pers, Selasa, 30 Mei 2023.
Baca Juga:Doa Sholat Dhuha Lengkap Tulisan Arab Latin dan Artinya, Bacalah Setiap Pagi
Bawaslu juga tak menemukan unsur politik uang seperti yang menjadi tudingan dalam aksi nyawer tersebut.
Aksi sawer itu dilakukan tiga kader Partai Nasdem yakni sang ketua Diah Kurniasari dan dua bacaleg Suherman dan Iwan Setiawan.
Alasan aksi tersebut tak masuk pelanggaran, lanjut Ipa, karena terjadi di luar tahapan kampanye.
"Tahapan kampanye baru dimulai 28 November sampai 10 Februari," katanya.
Hasil klarifikasi kepada ketiga bacaleg Nasdem juga menyatakan jika aksi itu dilakukan spontan setelah seni dodombaan meramaikan pendaftaran caleg ke KPU.
"Aksi nyawer itu bukan merupakan pelanggaran pemilu. Ketiganya juga belum didaftarkan sebagai pelaksana atau tim kampanye saat kejadian berlangsung," tambahnya.
Salah seorang bacaleg Nasdem dapil 5, Aa Usep Ebit Mulyana menyebut jika aksi sawer itu merupakan euforia semata. Dalam budaya, saweran itu merupakan bagi-bagi rezeki yang dilakukan.
"Itu hanya euforia, bukan dalam konteks politik uang. Diksi politik uang itu kan membayar orang untuk memilih," ujar Ebit.
Konteks politik uang yang ditudingkan tersebut dinilai Ebit sangat jauh. Apalagi menurutnya, saat kejadian itu semua terjadi secara spontan.
"Yang diberi uang juga bukan pemilih dan bukan di saat kampanye atau pencoblosan," katanya.
Meski begitu, Ebit bersyukut jika Nasdem telah diperingati atas kejadian tersebut dan menjadi pelajaran ke depannya.
"Hal semacam ini (saweran) dalam politik itu tabu, meski di kebudayaan jadi hal lumrah," katanya.(*)
Editor: Firman