SUARA GARUT - Tawuran anggota PSHT di Jogja telah mencoreng perguruan silat di Indonesia. Namun lain halnya yang dilakukan para pendekar silat di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Pendekar di Garut mereka justru kerap mengadakan kegiatan positif dalam berbagai tajuk dan kesempatan. Kali ini, para pendekar di Garut mengadakan silaturahmi yang diberi nama Siduru yaitu Silaturahmi Dulur Sakaruhun.
Adapun tema dari kegiatan tersebut adalah "Meungkeut Rasa Ngaliwatan Seni Jeung Budaya". Jika diartikan adalah mengikat rasa persatuan melalui seni dan budaya.
Acara silaturahmi ini merupakan ajang memperkuat tali silaturahmi di antara paguron pencak silat khususnya di Kabupaten Garut.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan padepokan pencak silat dan pegiat seni budaya Sunda di Jawa Barat.
Pantaun garut.suara.com, paguron pencak silat legenda di Garut Sinar Pusaka Putra, Padepokan Oray Galak, Saung Karuhun, Panglipur, Gajah Putih dan lain-lain.
Acara Siduru tersebut diadakan selama dua hari yaitu tanggal 4 dan 5 Juni 2023, bertempat di Lapangan PLP Anugrah PDP Zaba, Citiis Gunung Guntur Pasawahan, Tarogong Kaler, Garut.
Selain penampilan ibing pencak silat acara ini dimeriahkan oleh berbagai seni dan budaya Sunda yang nyaris punah.
Berbagai pagelaran pentas seni yang dihadirkan di antaranya Tarawangsa, Karinding,Dodombaan, Bajidor, Jaipongan, Sepakbola api, Debus, Atraksi ular dan Edukasi ular.
Baca Juga:Proses Cerai, Ari Wibowo dan Inge Anugrah Masih Tidur Sekamar di Apartemen
Kabupaten Garut memang sudah terkenal sejak dulu memiliki banyak padepokan pencak silat atau paguron.
Perguruan silat di Garut banyak melahirkan banyak atlit berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
Bahkan dari salah satu paguron silat juga melahirkan aktor beladiri bertaraf internasional sebut saja Kang Cecep Arif Rahman dari Perguruan Silat Panglipur.
Ditanya soal makna beladiri silat, sesepuh paguron Putra Sinar Pusaka Garut , yang juga putra sang legenda silat Abah Eme yaitu Ujang Ucu mengatakan jika silaturahmi itulah hakikat dari silat.
"Bela diri itu hakikatnya membela hawa nafsu diri sendiri dari kemarahan. Orang yang pintar silat, harusnya pandai menjaga silaturahmi," ujar Ujang Ucu.
"Jurus itu siloka dari perilaku jujur dan lurus," kata Ujang Ucu.
Acara ditutup dengan penyerahan medali dan penghargaan kepada para generasi pesilat berprestasi oleh Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Syahrul Gunawan. (*)
Editor: Farhan