Gawat! 10 Provinsi Ini Penyumbang Kasus 'Raja Singa' Terbanyak di Indonesia, Nomor 2 Bikin Kaget

Kementerian Kesehatan telah merilis data kasus penyakit infeksi menular seksual, salah satunya Siflis. Data tahun 2022 ternyata provinsi Jawa Barat menempati urutan kedua kasus terbesar sipilis secara nasional.

Ivi D
Sabtu, 10 Juni 2023 | 15:13 WIB
Gawat! 10 Provinsi Ini Penyumbang Kasus 'Raja Singa' Terbanyak di Indonesia, Nomor 2 Bikin Kaget
Ilustrasi gangguan sipilis pada wanita. (Foto: freepik)

SUARA GARUT - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru-baru ini telah merilisi daftar 10 provinsi tertinggi kasus penyakit kelamin sifilis tahun 2022.

Sifilis atau lebih dikenal sebagai penyakit raja singa merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum akibat penyimpangan aktivitas seksual.

Menurut Kemenkes, kasus penyakit sifilis di Indonesia tahun 2022 meningkat sebesar 70 persen lebih tinggi dari tahun 2018 yaitu menjadi 20.783 kasus.
Kenaikan rata-rata sebanyak 17 ribu hingga 20 ribu kasus setiap tahunnya.

Dilansir dari situs databoks, urutan pertama penyakit sifilis ditempati oleh Provinsi Papua sebanyak 3.864 kasus. Sebanyak 2.373 orang telah menjalani pengobatan.

Baca Juga:Hapus Nama Antonio Dedola, Lolly Dituding Tengah 'Jilat' Nikita Mirzani untuk Bayari Sekolah

Jawa Barat ternyata menempati peringkat kedua nasional kasus raja singa ini.

Jumlah kasus raja singa di Jawa Barat sebanyak 3.186 kasus positif sifilis atau raja singa.

Dari angkat tersebut baru 1500 orang yang menjalani pengobatan.

Peringkat selanjutnya masing-masing ditempati oleh DKI Jakarta 1897 kasus, Papua Barat 1816, Bali 1300, Banten 1145, Jawa Timur 1003, Sumatera Utara 770, Jawa Tengah 708, dan Provinsi Maluku 594 kasus.

Dari kasus sifilis tersebut sebanyak 63 persen didominasi oleh kelompok usia 25-49 tahun, kelompok 20-24 sebanyak 23 persen, dan usia 15-19 tahun sebanyak 6 persen.

Baca Juga:Berulang Tahun ke-27 Hari Ini, yuk Intip 4 Fakta Unik dari Jun SEVENTEEN

Juru bicara Kemenkes, dr Muhammad Syahril seperti dikutip situs kemenkes.go.id menyatakan presentase pengobatan penyakir sifilis masih rendah.

"Rendahnya pengobatan karena adanya stigma dan rasa malu," ujar dr Syahril.

Sementara dalam kesempatan lain, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespon data kasus sifilis di Jawa  Barat.

Menurutnya upaya tindakan pencegahan dini di masyarakat sampai tingkat kecamatan dan screening ibu hamil

Selain itu, pria yang akrab dipanggil Kang  Emil ini meminta masyarakat Jawa Barat khususnya untuk meningkatkan pola hidup sehat dengan mengurangi interaksi yang mendorong menyebarkan penyakit kelamin tersebut. (*)

Editor: Firman

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak